Kita pasti menginginkan yang terbaik untuk anak kita, baik dari kualitas hidup, karir, maupun masa depan anak-anak kita, ketika sudah dewasa nanti. Semua hal tersebut bukan nasib, yang tidak bisa dikontrol. Tapi semua itu adalah hasil dari apa yang kita lakukan saat ini ke anak-anak tersebut.
Bila kita sembarangan, maka nasib anak-anak tersebut juga akan sembarangan. Bila kita memberikan yang terbaik, maka nasib anak-anak tersebut juga akan terbaik.
Salah satu hal terpenting adalah pendidikan. Sudah jamak diketahui, pendidikan menentukan masa depan anak-anak. Semakin tinggi pendidikan, semakin besar kemungkinan anak tersebut hidup sejahtera.
Karena itu dalam bahasa Inggris adalah istilah LEARN (Belajar), dan EARN (Mendapat gaji). Harus learn dulu sebelum bisa earn, semakin banyak kita learn, semakin banyak pula kita earn. Bila anak tidak mengerti matematika, maka hanya bisa earn nilai yang terbatas. Ketika menguasai matematika, maka bisa earn yang lebih tinggi daripada yg tidak mengerti matematika. Ketika menguasai matematika, dan akuntansi, maka bisa earn yang lebih tinggi lagi daripada anak yang tidak mengerti matematika, atau hanya menguasai matematika. Dan seterusnya.
Namun, biaya pendidikan semakin lama semakin mahal, bila tahun 1990, uang masuk untuk bisa kuliah di universitas negeri hanya Rp. 225.000,- maka tahun 2022, uang masuk untuk bisa kuliah di universitas negeri yang sama, sudah mencapai Rp. 50.000.000,- Bagaimana dengan 20 tahun lagi? Kemungkinan besar pasti lebih tinggi lagi.
Karena itu diperlukan perencanaan keuangan yang matang dari kita, sebagai orang tua. Semakin awal kita merencanakan, maka semakin banyak pilihan, dan semakin mudah kita merencanakan biaya pendidikan anak-anak kita.
Kita bisa berinvestasi di instrumen-instrumen investasi, untuk memastikan uang yang kita kumpulkan sejak sekarang berkembang, lebih cepat dari inflasi. Bila uang tidak bisa lebih cepat dari inflasi, maka nilai uang tersebut akan tergerus inflasi, dan kita akan membutuhkan uang yang lebih banyak lagi di masa depan.
Banyak alternatif untuk instrumen investasi, mulai dari emas, mata uang asing, saham, ataupun properti. Setiap instrumen mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan setiap investor mempunyai selera dan strategi masing-masing. Dan diperlukan proses, waktu, dan biaya untuk mempelajari investasi-investasi tersebut, dan mendapat manfaat maksimal dari investasi tersebut.
Tapi tidak semua orang mempunyai waktu, dan biaya untuk menjalani proses belajar tersebut. Karena itu banyak pula orang tua yang mempercayakan investasi pendidikan anak ke dalam asuransi pendidikan anak. Asuransi ini biasanya dijalankan oleh perusahaan asuransi jiwa, dan perusahaan asuransi tersebut mengalokasikan sebagai premi ke asuransi jiwa orang tua, dan sebagian lagi ke tabungan investasi untuk pendidikan anak. Sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka investasi untuk pendidikan anak tersebut tetap bisa berjalan, dan orang tua tidak perlu kuatir dengan biaya yang dibutuhkan anak-anak-nya untuk belajar.
Tentu kita harus memilih asuransi pendidikan anak yang tepat, kita harus melihat rekam jejak perusahaan asuransi tersebut, apakah mereka bisa dipercaya, apakah mereka memiliki kemampuan mengembangkan investasi kita, dan apakah mereka memiliki prosedur klaim yang mudah, dan tidak berbelit-belit.
Dengan memilih dan memiliki asuransi pendidikan anak yang tepat, maka sebagian besar pekerjaan perencanaan keuangan untuk anak-anak tercinta kita, telah terpenuhi. Salam hangat untuk keluarga tercinta di rumah.