Selama ini kebanyakan investor di bisnis properti adalah orang – orang yang sudah berumur, karena biasanya investasi di bisnis properti membutuhkan modal yg besar. Dan kebanyakan kaum muda milenial, kesulitan untuk mengumpulkan modal yang besar tersebut.
Padahal investasi di bisnis properti sangat penting untuk milenial, karena properti semakin lama semakin mahal, sehingga semakin menunda, maka modal yang dibutuhkan semakin besar. Harga properti bisa naik 5x lipat bahkan lebih dalam 10 tahun.
Dan semakin tua, maka jangka waktu KPR sebagai salah satu sumber pendanaan investasi di bisnis properti, semakin pendek. Bila nasabah berusia kurang dari 35 tahun, biasanya bisa memilih KPR dengan jangka waktu 20 tahun, sehingga angsurannya lebih rendah.
Maka nasabah berusia lebih dari 35 tahun, biasanya sulit untuk memilih KPR dengan jangka waktu 20 tahun. Karena salah satu syarat KPR adalah, sudah lunas saat pensiun. Rata-rata usia pensiun di dunia kerja di Indonesia adalah 55 tahun. Sehingga usia 35 tahun, adalah titik di mana nasabah mulai terbatas memilih jangka waktu KPR.
Karena itu kaum milenial perlu segera, dan tidak menunda-nunda waktu untuk berinvestasi di bisnis properti. Karena selain faktor jangka waktu KPR dan harga properti yang terus meningkat, maka investasi di bisnis properti adalah jalan terbaik untuk membangun passive income. Hal yang sangat dibutuhkan untuk masa depan.
Setiap orang pasti pensiun, baik pensiun karena keinginan sendiri, atau dipensiunkan oleh keadaan. Ketika pensiun, maka active income, atau income yang didapat saat bekerja secara aktif, akan berhenti. Gaji akan berhenti, income dari toko yang dikelola berhenti, income dari jasa profesional juga berhenti. Saat active income berhenti, maka passive income-lah yang menjadi andalan kita untuk membiayai hidup kita.
Passive income adalah income yang kita dapat tanpa bekerja, misal income dari properti kita. Baik properti yang disewakan, properti yang ada bisnis bagi hasilnya, maupun properti yang ada bisnis tersistem di atasnya.
Jadi bagaimana milenial bila ingin berinvestasi di bisnis properti:
1. Memiliki uang banyak, dan berinvestasi di bisnis properti.
2. Bila uang terbatas, tapi gaji besar, maka bisa menyisihkan sebagian gajinya untuk mengangsur investasi di bisnis properti.
3. Atau bila uang terbatas, income terbatas (ataupun tidak mau menyisihkan gaji untuk investasi di bisnis properti), maka alternatifnya adalah, berinvestasilah di properti yang menghasilkan passive income, sehingga passive income dari properti tersebut yang akan membayar angsuran properti tersebut. Income/tabungan kita cukup sebagai cadangan bila diperlukan, bila terjadi hal-hal di luar rencana awal. Selain itu manfaat berinvestasi di properti yang menghasilkan passive income adalah, setelah angsuran properti tersebut lunas, maka passive income itu sepenuhnya menjadi milik kita, terus mengalirkan pundi-pundi ke kantong kita. Dan biasanya dengan berjalannya waktu, passive income dari properti, ketika lunas, nilainya sudah jauh lebih besar daripada passive income di awal-awal investasi, saat masih membayar angsuran.
Jadi para generasi milenial, berinvestasilah di bisnis properti, terutama properti yang bisa menghasilkan passive income sejak sekarang. Karena properti masih murah (dibanding di masa depan), dan kita masih bisa memilih kredit dengan angsuran jangka waktu panjang, yang otomatis angsurannya lebih rendah daripada kredit dengan angsuran pendek, yang pasti angsurannya lebih tinggi.
Dan juga, properti penghasil passive income ini, bisa membayar angsurannya. Dan ketika lunas, maka passive income ini 100% menjadi milik kita, untuk kita nikmati dengan orang-orang yang kita cintai, di masa depan.
“Bila Anda tidak bisa menghasilkan uang ketika Anda tidur, maka Anda akan bekerja seumur hidup.”