Jenis-jenis Gerakan Pemanasan

Jenis-jenis Gerakan Pemanasan

Melakukan aktivitas olahraga dapat membuat kita sehat dan bugar, serta membantu kita dalam berkegiatan sehari-hari. Karena tubuh yang fit membuat kita tetap fokus, terlebih ketika kita sedang bekerja. Meningkatkan mood menjadi salah satu faktor olahraga secara rutin disarankan, terutama di masa pandemi COVID-19 ini. Tetapi perlu diingat, sangat penting untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga, Gerakan pemanasan yang benar akan membuat kita mampu bergerak lebih luwes selama berolahraga karena otot-otot tubuh sudah dipersiapkan menjadi lebih fleksibel, sehingga kita terhindar dari resiko cidera. . Pemanasan dapat kita awali dengan gerakan peregangan dan pembentukan kekuatan pada otot. Ketika melakukan pemanasan perhatikan ketegangan otot dan ketegangan di sekitar otot. Jika kita berlatih terus menerus maka dapat melemaskan ketegangan otot dan mempercepat gerakan yang akan dlakukan. Pemanasan yang baik dan benar akan membuat tubuh kita lebih siap untuk melakukan gerakan rotasi yang berulang-ulang. Pemanasan yang cukup akan menghindarkan kemungkinan cedera ketika kita melakukan olahraga inti nantinya. [1] Pemanasan ini banyak manfaatnya. Manfaat-manfaat dari pemanasan itu sendiri antara lain adalah:

  • Mempersiapkan kerja sistem dalam tubuh
  • Meningkatkan suhu tubuh untuk memudahkan olahraga
  • Meningkatkan kecepatan aliran darah
  • Meningkatkan denyut jantung
  • Meningkatkan pertukaran oksigen dalam hemoglobin
  • Mencegah kram dan keseleo
  • Meningkatkan efisiensi proses reciprocal innervation
  • Membuka pembuluh darah menjadi lebih besar
  • Mengurangi kegelisahan dan tegang otot

Setelah mengetahui berbagai informasi mengenai manfaat melakukan pemanasan tersebut, maka menjadi menarik untuk diketahui apa sajakah pemanasan yang sering digunakan. Macam macam pemanasan sebelum olahraga ini dilakukan untuk membantu kitamenjadi lebih mudah berolahraga dan terhindar dari bahayanya. [2]

Dr. Michael Triangto, spesialis kedokteran olahraga, pemanasan sebaiknya dilakukan tidak terlalu berat dan dengan intensitas yang ringan saja. “Kalau pemanasannya berlebihan justru menyebabkan cedera sendi. Pemanasan 5-10 menit sudah cukup sebelum melakukan olahraga intensitas ringan. Sementara untuk olahraga yang lebih berat, lakukan pemanasan sekitar 10-15 menit,” ujarnya. [3] Pada dasarnya, jenis pemanasan sebelum olahraga apapun akan sama, dan kita bisa melakukannya sesuai dengan kebutuhan kita sendiri. Jenis-jenis pemanasan yang paling umum antara lain:

  • Pemanasan Statis

Seperti namanya, pemanasan statis dilakukan dari ujung kepala ke ujung kaki tanpa banyak melakukan pergerakan. Misalnya peregangan kaki, atau lutut, layaknya rutinitas pemanasan di kelas olahraga waktu sekolah dulu. kita hanya harus menahannya selama 30 detik atau lebih. Gerakan pemanasan ini ringan dan tidak menyakitkan. kita akan merasakan seluruh badan meregang dan mempengaruhi otot, bukan pada sendi.

  • Pemanasan Pasif

Mirip dengan pemanasan statis, namun kita bersama satu orang lainnya akan saling menekan untuk meregangkan otot. Contohnya, kita bisa berdiri dengan pinggang kita menyandar ke tembok sementara pasangan pemanasan kita mengangkat kaki kita dan meregangkan hamstring. Pemanasan pasif mengurangi kejang otot dan membantu mengurangi kelelahan otot dan rasa sakit setelah berolahraga.

  • Pemanasan Dinamis

Pemanasan dinamis ini dilakukan dengan memegang kendali dari tangan hingga kaki. Pergerakan yang dimulai di seluruh bagian tangan dan kaki ini kemudian perlahan-lahan ditambahkan kecepatan geraknya. Seluruh bagian tubuh diharapkan terus digerakan dan tingkatkan pergerakannya semakin cepat dan semakin cepat. kita dapat memulainya dari satu bagian tubuh terdahulu, atau sekaligus seluruh bagian tubuh. [2]

  • Pemanasan Aktif Terisolasi

Pemanasan aktif terisolasi dilakukan dengan menggerakan seluruh bagian tubuh namun tidak berurutan dari mulai kepala hingga ke kaki. Jika memungkinkan, bahkan biasanya gerakan ini akan ditahan untuk melatih otot otot pada bagian tubuh menjadi lebih siap dalam menghadapi olahraga yang telah disiapkan. Jenis pemanasan aktif terisolasi ini sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. Melainkan ketenangan dan kelenturan yang akan dihasilkan. Bagi kita yang ingin melakukan gerakan pemanasan ini, biasanya kita harus mengetahui bahwa tujuan dari pemanasan ini lebih kepada peregangan dan pelenturan otot dan perlu ada dalam posisi tertentu untuk dapat melakukannya. Pemanasan ini biasanya digunakan oleh para atlet, pelatih, terapis pijat, dan profesional lainnya. Untuk melakukan pemanasan satu ini, kita perlu berada pada posisi tertentu dan menahannya dengan baik tanpa bantuan orang lain selain kekuatan otot kita sendiri. Contohnya, hempaskan kaki kita tinggi ke atas, dan tahan posisi tersebut.

  • Pemanasan Balistik

Pemanasan jenis selanjutnya adalah pemanasan balistik yang banyak digunakan pada olahraga yang penuh refleks. Biasanya peserta olahraga akan didorong untuk melakukan beberapa gerakan yang membantu melakukan meregangkan otot otot dan sendi tubuh lebih dari batas normal pergerakan biasanya. Beberapa gerakan tersebut biasanya akan melatih bagian kaki, tangan, tubuh kepala, seluruh bagian tubuh lainnya. Melakukan jenis pemanasan ini, selain lebih cepat waktu yang dibutuhkan, pemanasan pun dapat menjadi lebih efektif kerjanya. Setiap peserta olahraga akan melakukan satu gerakan yang bermanfaat untuk dua orang. Jadi pemanasan dapat berjalan lebih singkat. Kebanyakan jenis pemanasan ini dilakukan untuk awal olahraga kelompok besar. Menghemat waktu pemanasan memang sangat penting dilakukan dalam olahraga besar. Alasannya adalah karena olahraga dengan peserta yang cukup besar, akan membutuhkan waktu pemanasan yang sangat banyak juga jika dilakukan satu persatu. Oleh sebab itu, jenis pemanasan ini biasanya digunakan pada awalan olahraga skala besar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sayangnya pemanasan ini bisa membuat kita cedera. Hanya atlet dalam kondisi tertentu dan kompeten bisa melakukan pemanasan balistik ini dengan baik.

  • Pemanasan Isometrik

Pemanasan ini merupakan peregangan otot di mana kita menahan peregangan tersebut selama beberapa waktu. Sebagai contoh, minta pasangan pemanasan kita menahan kaki kita yang diangkat tinggi, sementara kita berusaha menekan ke arah berlawanan. Pemanasan ini merupakan pemanasan paling aman dan paling efektif untuk meningkatkan jarak pergerakan sendi sekaligus memperkuat tendon dan ligamen saat mencapai kelenturannya.

  • Pemanasan Propriosepsi Neuromuscular

Terakhir kita juga dapat melakukan pemanasan propriosepsi neuromuscular untuk mempersiapkan tubuh kita sebelum berolahraga. Jenis pemanasan yang satu ini adalah  gabungan dari beberapa jenis pemasangan lainnya. Beberapa pemanasan tersebut antara lain adalah pemanasan isometrik, statis, dan pasif untuk membuat tubuh secara keseluruhan menjadi lebih lentur. Lakukanlah beberapa jenis pemanasan sekaligus untuk membuat peregangan terjadi lebih maksimal dan olahraga pun dapat dilakukan dengan lebih baik. Oleh sebab itu, kita disarankan untuk melakukan pemanasan ini ketika melakukan olahraga yang perlu fleksibilitas tinggi.[4]

Perlu diingat, dalam melakukan pemanasan jangan terlalu berlebihan, karena bisa membuat kita lelah lebih cepat sebelum berolahraga inti, atau bahkan bisa menimbulkan cedera. Jadi melakukan pemanasan secukupnya sampai merasa otot kita lentur dan tubuh rileks. Pemanasan perlu dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan cairan dalam tubuh, selain untuk mengisi tenaga. Minum air juga berfungsi sebagai penghilang rasa haus, atau dehidrasi. Selain itu dalam memilih air minum, kita wajib memilih air minum yang berkualitas dan terjaga kemurnian mineralnya dan sumbernya yang pasti.

Keunggulan air mineral pegunungan kini sangat mudah didapatkan. Salah satunya dari air mineral AQUA. Berbeda dengan merek lain, air mineral AQUA berasal dari 17 sumber air pegunungan terpilih Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sebelum mengalirkan kebaikan air kepada masyarakat Indonesia, banyak langkah yang dilakukan oleh AQUA. Salah satu yang paling utama adalah memilih sumber terbaik berdasarkan riset mendalam. Ada 9 kriteria dan 5 tahapan seleksi yang melibatkan para ahli geologi dan geohidrologi untuk memilihnya. Setidaknya butuh 1 tahun penelitian untuk menjalankan semua proses tersebut. Setelah memilih sumber yang berada di kawasan alami untuk menjamin bebas kontaminasi dan pencemaran, AQUA terus menjaga kualitas sumbernya airnya dengan melakukan perlindungan berkelanjutan dan melakukan pengemasan yang menjaga kealamian air, langsung di dekat sumber airnya. Berasal dari sumber air pegunungan, air mengalami penyaringan dan mineralisasi alami dari bebatuan vulkanis. Proses inilah yang menjadikan setiap tetes airnya kaya dengan mineral yang bermanfaat terkandung di dalamnya. [5]

  1. https://gurupenjaskes.com/macam-macam-gerakan-pemanasan-statis-dan-dinamis
  2. https://gurupenjaskes.com/macam-macam-pemanasan-sebelum-olahraga
  3. https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/jenis-pemanasan-sebelum-olahraga/#gref
  4. https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/jenis-pemanasan-sebelum-olahraga/#gref
  5. https://www.sehataqua.co.id/inilah-keunggulan-air-minum-dari-sumber-air-pegunungan/

Related posts